Cerpen - Terdampar Sesaat di Masa Depan >>> Part I

Posted by Saya bernama Maulidi Pranata SB

"Doni ..".
Suara yang memanggilku dari belakang, aku tahu suara siapa itu. Suara yang manis dari seorang gadis manis.
"ada apa Manis?", jawabku.
"Alah kamu, bisa-bisanya bercanda". jawab gadis itu tersenyum padaku.
"haha, hanya bercanda, tadi aku berbohong padamu. Sekarang serius, ada perlu apa Sinta ?".
Nama temanku ini adalah Sinta. Dia sahabatku sejak masih kecil karena rumahnya dan rumah ku hanya berjarak satu rumah.
Hampir lupa, perkenalkan, namaku Doni Andesta, Aku seorang siswa SMP di Salah Satu Sekolah Negeri di Palembang, Sumatera Selatan. Sekarang saya aktif dalam bidang Pramuka, sama halnya seperti Sinta, dia juga aktif dalam Pramuka.
Pada hari ini saya dan Sinta adalah peserta dalam kegiatan kemah yang di adakan oleh sekolah.
"kamu sedang apa, Don ?"
"hanya duduk-duduk saja sambil menatap langit"
"wajar saja langit mendung saat ini, kamu liatin sih, haha". Sekarang giliran Sinta yang memainkanku.

Tettttt. Bel berbunyi dari dalam gedung, tandanya sekarang harus apel pagi.
"Ayo Doni, kita baris, udah bel tuh"
"Tunggu sebentar, aku ambil topi dan sepatuku dulu"
Kemudian aku masuk kedalam tenda laki-laki. Tetapi peralatan yang kucari tidak ketemu. Lama mencari tetapi tidak menemukan hasil satu pun. Lalu terlintas pikiranku tentang anggota laki-laki yang lain. Mungkin mereka ingin bermain-main dengan ku.
"Kurang Ajar, siapa yang menyembunyikan ini, kalau sampai ketahuan, tidak akan ku maafkan", saya terus mengumpat dalam hati.
"Kok lama sih baru keluar tenda?"
"Topi dan sepatuku hilang, mungkin di sembunyikan oleh anggota yang lain"
"Ya sudah, jangan marah-marah gitu dong, nanti manisnya hilang, hehe. Eh liat di atas pohon beringin itu. Kok ada yang melambai-lambai?"
"Itukan topiku, waduh ternyata ada disitu. Aku akan kesana dan mengambilnya"
"tunggu sebentar Doni, aku ikut"


Setelah sampai di pohon beringin. Doni segera menaiki pohon itu. Pohon yang tinggi dengan daun yang rindang. Lalu Doni pun mulai memanjat. Pohon itu diperkirakan sudah puluhan tahun. Karena dari bentuk batang dan tingginya. Setelah ku dapatkan topiku, lalu akupun melihat sepatuku, tetapi lebih tinggi. Dengan sedikit tergesah-gesah aku pun memanjat lagi. Namun secara tidak sengaja terpijak ranting yang sudah lapuk dan kecil. Doni pun terjatuh dari atas.
"AWAS ... !!!"
Bruuaakkk. Kepala Doni terbentur sesuatu. Pemandangan disekitar terus berputar-putar dan kemudian hening.



>Bersambung